Materi Agama Islam : Menuntut Ilmu beserta Hadist

Pengertian
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam. Orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan ditolak. Dengan ilmu seseorang akan terpandang di hadapan manusia dan Allah akan mengangkat derajatnya.
Manusia menurut Al-Qur’an, memiliki potensi untuk meraih dan mengembangkan ilmu dengan seizin Allah. Oleh karena itu ayat yang turun pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca yaitu iqra. Kata iqra’ terambil dari akar kata menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.
Dari wahyu pertama ini juga diperoleh isyarat bahwa ada dua cara perolehan dan pengembangan ilmu. Pertama, ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia, yaitu ilmu ladunni, yang diisyaratkan ayat ke-5 yaitu ‘Allama al-insana ma lam ya’lam (Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui
Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia yang diisyaratkan oleh ayat ke-4 yaitu, allazi ‘allamabil qalami (yang mengajarkan manusia dengan pena). Ilmu yang diperoleh melalui sebuah usaha disebut ilmu kasbi.
Etika Menuntut Ilmu
a)      Ikhlas Karena Allah
Hal utama yang harus dimiliki oleh seorang pencari ilmu adalah ikhlas karena Allah SWT. para ulama selalu mewanti-wanti agar orang yang menuntut ilmu selalu ikhals dalam beramal dan belajar. Imu semakin mudah diraih jika disertai dengan ikhlas.

b)      Mengamalkan Ilmu dan Menjauhi maksiat
Banyak dalil dari kitab, sunah, maupun pandangan utama tentang mngamalkan ilmu dan peringatan terhadap ilmu tanpa amal, sekaligus ucapan yang tak disertai dengan perbuatan (QS. as-Saff / 61:2-3) dan (al-Baqarah / 2:44)
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang pengaruhnya dapat dilihat oleh orang lain dalam diri si empunya ilmu sebagai wajah di cahaya wajahnya. Orang yang berilmu memiliki rasa takut kepada Allah dalam hatinya, istiqomah
c)      Rendah Hati
Dalam menutntu ilmu, seseorang harus bersikap rendah hati, karena kelebihan ilmu dan ketinggalan derajat akan diperoleh dengan kerendahan hati. Rasulullah berkata ‘Barang siapa tawaduk karena Allah, maka Allah angkat mengangkatnya satu derajat hingga ia menempatkannya di tempat yang paling bawah.’ (HR Ahmad dari Abu Said)



d)       Menghormati guru dan Majelis-Majelis Ilmu
Menghormati guru dapat dilakukan dengan diam dan mendengarkannya dengan baik ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Hasan bin Ali berkata kepada putranya, “Hai anakku, jika kamu bergaul dengan ulama, maka jadilah kamu orang yang lebih suka mendengarkan dengan baik dan jangan lah kamu memutuskan pembicaraan seseorang meskipun ia berbicara panjang, sehingga ia berhenti bicara.”

e)      Sabar dalam Menuntut Ilmu
Perbuatan taat yang membutuhkan kesabaran adalah mencari ilmu untuk meraih rida Allah SWT. Said bin Jubair rahimahullah berkata, “Seseorang tetap menjadi orang berlimu selama ia tetap belajar. Jika ia meninggalkan belajar dan mengira bahwa dirinya sudah cukup dengan apa yang dimiliki, maka ketika itulah ia menjadi porang bodoh.

f)       Menjaga dan Memanfaatkan Waktu
Dalam mempelajari ilmu, kita harus memilih waktu yang tepat agar apa yang dipelajarinya dapat meresap ke dalam jwa. Di antara waktu belajar yang baik adalah pagi, disebabkan pagi merupakan waktu yang baik untuk belajar karena waktu itu pikiran masih jernih dan tubuh masih segar. Dari Ismail bin Uwais, ia berkata: “Jika engkau ingin menghapal sesuatu, maka tidurlah, lalu bangun menjelang subuh, nyalakan lampu dan perhatikan tulisan niscaya engkau tidak melupakannya insya allah”

g)      Muzakarah Ilmu karena Khawatir Lupa

h)      Berteman dengan Orang yan berilmu
Rasulullah SAW. Bersabda yang artinya: “Seseorang tergantung kepada agama teman akrabnya, karena itu, hendaklah sesorang memperhatikan siapa yang akan dijadikan teman akrab.” (HR Ahmad dari Abu Hurairah” sahabat merupakan penarik. Apabila ia orang baik, maka ia akan menggandengmu kepada kebaikan, namun apabila tidak baik, maka ia akan merusak agam dan duniamu.







Mengamalkan Ilmu
Menuntut ilmu merupakan jihad, yakni jihad melawan kebodohan dan melawan keterbelakangan. Oleh karena itu diperlukan kesungguhan yang luar biasa dalam menuntut ilmu. Rasulullah SAW bersabda:

HADITS at-Tirmidzi
Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jlan Allah sampai dia kembali.” (HR at-Tirmidzi)


Orang yang menutntu ilmu seharusnya antusias untuk mengamalkan ilmu yang telah didapatkannya, sebagaiman dia antusias dalam mencari ilmu, karena tujuan pokok ilmu adalah untuk diamalkan. Mengamalkan ilmu menjad pertanda atas nikmat Allah berupa ilmu. Barang siapa yang mensyukuri nikmat ilmu dengan amal, niscaya Allah akan menambah nikmatnya berupa ilmu yang belum pernah ia ketahui. Sebagaimana dikatakan oleh Abdul Wahid bin Zaid, “Barang siapa yang mengamalkan ilmunya, maka Allah akan membuka baginya ilmu yang belum diketahui sebelumnya.”

Komentar